GAMBARAN
UMUM

Pola
dan strategi pemenangan merupakan sebuah kebutuhan yang paling mendasar untuk
memantapkan diri menjadi calon anggota legislative terpilih. Secara umum pola
dan strategi pemenangan ini dapat dipastikan sudah di dipersiapkan sejak awal
oleh masing-masing calon anggota legislative tingkat kabupaten kota, provinsi,
hingga tingkat pusat, dengan tujuan agar bisa mendulang suara
sebanyak-banyaknya. Dalam proses penyusunan pola dan strategi pemenangan ini,
para calon anggota legislative umumnya menitikberatkan pada upaya mobilisasi
suara lewat money politik sebagaimana yang terjadi pada pemilu-pemilu
legislative sebelumnya, namun dalam pelaksanaannya, pola dan strategi ini tidak
cukup efektif untuk mengantarkan calon yang bersangkutan menduduki kursi
lembaga legislative. Pola dan strategi seperti ini sesungguhnya cenderung hanya
membentuk masyarakat (pemilih) untuk berpikir praktis (politik transaksional)
yang tidak hanya merugikan calon anggota legislative yang bersangkutan tetapi
juga merugikan masyarakat (pemilih). Sebagai contoh, banyak di antara caleg
yang sudah mengeluarkan dana yang sangat besar, namun hanya mendapat suara
kecil atau dalam arti kata bahwa dana yang di keluarkan tidak sebanding dengan
jumlah suara yang di dapatkan.
Banyak
di antara calon anggota legislative melakukan sosialisasi melalui diskusi,
pertemuan maupun pemasangan stiker, baliho dan kartu nama yang
sebanyak-banyaknya, tanpa memahami karakter dan budaya masyarakat yang menjadi
calon pemilihnya. Banyak di antara caleg terjebak pada hitung-hitungan angka
pembagian sembako, uang maupun barang, menjelang hari H pemilihan, tanpa
mempertimbangkan target dan kebutuhan masyarakat, dan banyak pula caleg yang
hanya mengandalkan nama besar pribadinya maupun keluarganya (mantan pejabat,
anak pejabat dll) tanpa memperhatikan persentase tingkat kesukaan atau tingkat
penerimaan masyarakat, bahkan tak sedikit pula, ada calon anggota legislative
berani menggunakan jasa konsultan politik (lembaga survey) yang di bayar mahal
untuk memuluskan langkah mereka duduk di lembaga legislative meskipun tak ada
jaminan pasti untuk terpilih menjadi anggota legislative.
Tak
bisa di pungkiri bahwa paradigma berpikir masyarakat kita selama cenderung
terjebak pada asumsi bahwa hanya Caleg yang memiliki persiapan “UANG BANYAK”
yang paling berpotensi terpilih menjadi anggota legislative, sementara yang
tidak memili “DUIT” atau hanya memiliki “DUIT” pas-pasan, hampir dipastikan
GAGAL, padahal kegagalan seorang Caleg dalam Pemilu legislative sangatlah di
tentukan oleh POLA & STRATEGI pemenangan yang di gunakan. Memang, setiap
Caleg yang maju pada pemilu legislative 2014 pastilah sudah menyiapkan sejumlah
strategi pemenangan yang siap dijalankan, akan tetapi pola dan strategi
pemenangan tersebut hanya disusun berdasarkan logika-logika sederhana tanpa
menggunakan data-data pendukung sebagai pijakan awal untuk melahirkan sebuah
konsep yang di wujudkan menjadi pola dan strategi pemenangan.
Factor
kunci untuk menyusun Pola & strategi pemenangan adalah tersedianya
data-data real yang di butuhkan. Dari data-data ini kemudian akan di kembangkan
secara sistematis dengan bentuk piramida utuh.
1. KEBUTUHAN
DATA
Data-data
real yang sangat di butuhkan dalam menyusun pola dan strategi pemenangan adalah
:
Cakupan
wilayah administrasi yang berada dalam satu daerah pemilihan.
Total
jumlah penduduk dan klasifikasinya pada setiap jenjang wilayah yang ada di
daerah pemilihan.
Total
jumlah wajib pilih terdaftar (Data DPT Pingub 2012) dan klasifikasinya pada
setiap jenjang wilayah administrasi dalam satu daerah pemilihan.
Jumlah
RT dan dusun
Sebaran
jumlah penduduk menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, suku, dan
agama.
Data
ini di ibaratkan untuk membangun sebuah rumah haruslah lebih dulu menyiapkan
materialnya.
2.
MENGETAHUI POLA PERHITUNGAN KURSI
3.
MENGHITUNG ANGKA BPP AKUMULATIF
4.
MENGHITUNGAN ANGKA BPP MASING-MASING CALEG
5.
MEMBUAT PERHITUNGAN TARGET SUARA YANG DAPAT.
(MOHON
MAAF, SELURUH DATA YANG DI SAMPAIKAN DI ATAS TIDAK BISA DI TAMPILKAN).
...............sumber terdahulu ....
Posted:
April 12, 2013 in Uncategorized..........

Tidak ada komentar: